BEKERJA DAN BERBAKTI UNTUK KEMAJUAN KTI

Nusa Tenggara Timur

Warga Jerman Raih Kalpataru

Submitted by itaibnu on Tue, 16/12/2014 - 15:56

Warga Jerman Raih Kalpataru
Selasa, 16 Desember 2014 09:06 WITA

POS-KUPANG.COM, TAMBOLAKA --- Lukas Wuensch, pria berkebangsaan Jerman, menerima Kalpataru dari Pemerintah Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD). Penghargaan lingkungan hidup diberikan atas jasanya menjaga lingkungan di Oro, Desa Pogo Tena, Kecamatan Loura.

Berbicara dalam bahasa Indonesia yang masih terbata-bata, suami dari Fransiska Lali yang akrab disapa Bapa Noni ini menuturkan bahwa dia menerima penghargaan pemerhati lingkungan kategori penyelamat lingkungan.

9.526 KK di Ende Korban Kemarau Panjang

Submitted by itaibnu on Tue, 16/12/2014 - 15:55

9.526 KK di Ende Korban Kemarau Panjang
Selasa, 16 Desember 2014 09:28 WITA

POS KUPANG.COM, ENDE -- Sebanyak 176,37 hektar tanaman padi, 32,90 hektar tanaman jagung, 520,58 hektar tanaman ubi dan 65,06 hektar tanaman ubi jalar milik para petani setempat mengalami kerusakan akibat musim panas berkepanjangan beberapa waktu lalu. Jumlah kepala keluarga (KK) menjadi korban kerusakan ini sebanyak 9.526 KK.

Lantai Rumah Masih Tanah, Keluarga Miskin NTT Terima Rp1,7 Juta

Submitted by itaibnu on Tue, 16/12/2014 - 15:34

Lantai Rumah Masih Tanah, Keluarga Miskin NTT Terima Rp1,7 Juta

    Written by  Silver Sega
    Fri,12 December 2014 | 12:31

KBR, Kupang – Pemerintah Pusat akan memberikan bantuan dana untuk penyemenan lantai tanah melalui program lantainisasi pada 349 rumah keluarga miskin di Kupang, Nusa Tenggara Timur.

Lantai Rumah Masih Tanah, Keluarga Miskin NTT Terima Rp1,7 Juta

Submitted by itaibnu on Tue, 16/12/2014 - 15:29

Lantai Rumah Masih Tanah, Keluarga Miskin NTT Terima Rp1,7 Juta

    Written by  Silver Sega
    Fri,12 December 2014 | 12:31

KBR, Kupang – Pemerintah Pusat akan memberikan bantuan dana untuk penyemenan lantai tanah melalui program lantainisasi pada 349 rumah keluarga miskin di Kupang, Nusa Tenggara Timur.

Frans Lebu: Penangkapan Paus di Lamalera Hanya Sekali Setahun

Submitted by itaibnu on Tue, 16/12/2014 - 15:19

Frans Lebu: Penangkapan Paus di Lamalera Hanya Sekali Setahun
Senin, 15 Desember 2014 22:58 WIB

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rahmat Patutie

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Frans Lebu Raya mengisahkan tradisi kebersamaan antarmasyarakat di daerahnya. Salah satunya berbagi daging ikan paus. Perilaku sosial ini menjadi nilai penting warga NTT.

Berburu Terumbu Karang Terindah di Dunia

Submitted by itaibnu on Tue, 16/12/2014 - 15:06

Berburu Terumbu Karang Terindah di Dunia
Selasa, 16 Desember 2014 12:32 WIB
TRIBUNNEWS/JEPRIMA

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - RIA Qorina Lubis terpikat pesona taman bawah laut Alor. Cerita keindahan bawah laut Alor itu tidak lagi isapan jempol setelah Ria memotret terumbu karang di taman bawah laut Alor. Bagi Ria, terumbu karang taman bawah laut Alor merupakan terumbu karang tercantik di dunia.

Perlu tiga kapal patroli awasi perairan NTT

Submitted by itaibnu on Tue, 16/12/2014 - 14:54

Perlu tiga kapal patroli awasi perairan NTT
Selasa, 16 Desember 2014 12:54 WIB | 2.273 Views
Pewarta: Bernadus Tokan

    karena wilayah perairan NTT lebih luas dari daratan.

Kupang (ANTARA News) - Pemerintah memerlukan tiga unit kapal patroli berkekuatan minimal 100 GT untuk mengawasi wilayah perairan Nusa Tenggara Timur (NTT).

Kekeringan Lahan Pertanian di NTT, Bagaimana Solusinya?

Submitted by itaibnu on Tue, 16/12/2014 - 14:33

Kekeringan Lahan Pertanian di NTT, Bagaimana Solusinya?
December 15, 2014 Tommy Apriando, Yogyakarta

Kekeringan mungkin sudah menjadi keseharian saat musim kemarau di Nusa Tenggara Timur (NTT).  Seperti lahan tepat di belakang rumah dinas Gubernur NTT di Kota Kupang, yang mengering dengan rekahan tanah selebar 5 – 10 centimeter. Irigasi kering, hanya terlihat rumput ilalang. Di lain tempat, di beberapa kecamatan di Kabupaten Kupang Barat dan di Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang Timur hal serupa juga terlihat.

Juwita dan Tenun Jelita

Submitted by itaibnu on Tue, 16/12/2014 - 13:37

Daya
Juwita dan Tenun Jelita

Dari tangannya lahir berlembar-lembar tenun indah berkualitas tinggi yang menjadi koleksi para kolektor kain Indonesia. Keluarga Juwita Jafar (41) menjadi satu-satunya keluarga penenun di dusunnya di pelosok Ende, Nusa Tenggara Timur.

Penampilannya sangat sederhana. Wajahnya juga penuh senyum. Setiap kali ia membawa kain-kainnya ke Jakarta, para pelanggannya akan berdatangan. Juwita umumnya mengenal semua pelanggannya karena mereka selalu kembali datang menemuinya.

Pages