Sun,02 February 2014 | 12:00
Asa di Pundak Relawan Demokrasi
Foto: Jumain/Fajar
TREND partisipasi pemilih yang terus menurun dicemaskan semua pihak. Di 2014, partisipasi pemilih diharapkan memperlihatkan pergerakan positif.
Salah satu gerakan yang ditempuh Komisi Pemilihan Umum (KPU) adalah dengan merekrut relawan demokrasi. Setiap kabupaten/kota mendapat jatah 25 relawan. Mereka direkrut dari berbagai kalangan terutama di lima segmen prioritas yakni tokoh pemuda, tokoh agama, kaum perempuan, penyandang disabilitas, dan masyarakat marginal.
Mengacu jumlah relawan setiap kabupaten/kota, di Sulsel setidaknya ada 600 relawan. Relawan ini direkrut sejak Desember lalu dan saat ini sudah mulai bekerja. Ketua KPU Sulsel, Iqbal Latief menyebut seluruh daerah sudah membentuk relawan demokrasi.
"Untuk lebih memaksimalkan kerja-kerja relawan demokrasi yang kita rekrut ini, KPU melakukan bimbingan teknis untuk memperkaya pengetahuan relawan tentang apa yang menjadi tugasnya. Misalnya bagaimana pola pendekatan dengan masyarakat, dan pesan yang akan disampaikan," kata Iqbal Latief.
Dengan terbentuknya relawan demokrasi di seluruh kabupaten/kota se-Sulsel ini, partisipasi pemilih pada pemilu legislatif 2014 diharapkan bisa lebih meningkat terutama pada segmen yang selama ini dianggap partisipasinya rendah. Sebut saja pemilih pemula, perempuan, penyandang disabilitas, marginal, dan keagamaan.
Relawan ini diharapkan mampu memberikan pendidikan politik yang baik pada masyarakat sehingga pada 9 April mendatang, mereka mau menyalurkan hak pilihnya.
Pola pergerakan yang dilakukan dalam upaya meningkatkan partisipasi pemilih di Sulsel beragam cara. Baik pertemuan, diskusi warung kopi, ceramah agama, hingga turun langsung bertatap muka dengan masyarakat di pasar, sekolah, dan tempat keramaian sesuai segmen dari relawan ini. "Pastinya, KPU berharap relawan ini membantu KPU meningkatkan partisipasi pemilih," kata Iqbal.
Ketua KPU Makassar, Syarief Amir menyebut relawan demokrasi yang dibentuk KPU Makassar sudah aktif melakukan sosialisasi. "Paling tidak di lingkungan sekitarnya mereka bisa mengajak warga memilih. Apalagi mereka ini kan memang kita anggap tokoh dan diyakini mampu mempengaruhi masyarakat," kata Syarief.
Dari segi jumlah relawan, dia menyadari kalau jumlah relawan yang direkrut ini sangat terbatas jika melihat besarnya penduduk dalam satu kabupaten. Makanya, kontribusi relawan dalam meningkatkan partisipasi pemilih lebih diharapkan dari segmen masing-masing. Misalnya perempuan fokus menggarap kaum perempuan begitu juga lainnya.
Selain dari relawan, KPU Makassar juga berharap ada kontribusi dari pemerintah. Apalagi kata dia, pemkot melalui Kantor Kesbang dan Linmas juga aktif melakukan sosialisasi pemilu. "Pemerintah kan ikut juga membantu melalui sosialisasi yang melibatkan banyak tokoh. Sehingga, dengan adanya relawan demokrasi ditambah partisipasi pemerintah ini, kita ingin partisipasi di Makassar mencapai target," kata Syarief.
Anggota KPU Kepulauan Selayar, Masmulyadi menyatakan sosialisasi yang dilakukan relawan demokrasi beragam bentuk. Termasuk melalui ceramah agama di masjid. "Harapan utama kita kan bagaimana informasi pemilu ini sampai kepada masyarakat. Intinya mengajak mereka memilih pada 9 April mendatang," kata Masmulyadi.
Untuk peningkatan partisipasi pemilih, Masmulyadi tidak berani menarget atau memastikan naik atau tidaknya partisipasi pemilih di daerah ini. "Kita lihat saja bagaimana hasilnya setelah pemilu. Di situ baru kita bisa mengukur efektivitas relawan demokrasi ini," tandasnya. (sah)
-
- Log in to post comments
- 199 reads