ORGANISASI KEMASYARAKATAN
Tokoh Perlu Bersinergi dalam Bangun Bangsa
Ikon konten premium Cetak | 13 Agustus 2015 Ikon jumlah hit 164 dibaca Ikon komentar 0 komentar
JAKARTA, KOMPAS — Para tokoh nasional diharapkan dapat bersinergi dalam membangun bangsa. Bersatunya para tokoh dapat menjadi modal yang kuat untuk mewujudkan Indonesia sejahtera.
Rais Aam Nahdlatul Ulama (NU) KH Ma'ruf Amin menyampaikan hal itu dalam acara silaturahim nasional yang diselenggarakan Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI), Dompet Dhuafa, dan Forum Saling Sapa, Rabu (12/8).
Hadir dalam kegiatan tersebut sejumlah tokoh Muslim, di antaranya mantan Ketua Umum Muhammadiyah Amien Rais, Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Zulkifli Hasan, Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid, mantan Menteri Koordinator Bidang Ekonomi Hatta Rajasa, dan Ketua Umum Badan Zakat Nasional Didin Hafidhuddin.
Ma'ruf mengatakan, saat ini bangsa Indonesia menghadapi beragam masalah, seperti kemiskinan, penyesatan pemikiran, dan radikalisme. Apabila masalah tersebut tidak disikapi dengan serius, hal itu dapat mengancam persatuan umat yang berujung pada perpecahan bangsa.
"Umat perlu dijaga agar tidak terjerumus dalam gerakan penyesatan," kata Ma'ruf.
Hilangkan ego kelompok
Ia juga mengingatkan agar para pemimpin menguatkan umatnya, khususnya di bidang ekonomi, sebab kemiskinan kerap menjadi pemicu konflik. Selain ekonomi, penguatan di bidang akidah, politik, pendidikan, dan budaya juga dibutuhkan.
Untuk menuntaskan pekerjaan tersebut, Ma'ruf mengatakan perlunya konsep bersama antartokoh pemimpin umat.
"Gerakan harus sinergi. Saat ini belum berjalan dengan baik, masih ada ego kelompok, belum menjadikan umat sebagai kepentingan utama," kata Ma'ruf.
Ketua Presidium ICMI Sugiharto mengatakan, selain untuk bersilaturahim, pertemuan tokoh tersebut juga membahas isu strategis yang sedang dihadapi umat, yaitu persoalan ekonomi, persaudaraan, dan masalah sosial.
Dalam mengatasi beragam masalah, katanya, kekuatan persaudaraan tak bisa dianggap remeh. Kekuatan persaudaraan jugalah yang telah membantu penyelesaian insiden di Tolikara, Papua, tanpa kekerasan. Bahkan, menurut Sugiharto, rumah ibadah dan kios warga yang terbakar akan dibangun kembali jauh lebih baik daripada sebelumnya. Pinjaman modal usaha tanpa bunga juga akan diberikan kepada masyarakat korban.
Sementara itu, Direktur Dompet Dhuafa Ahmad Juwaini mengatakan, persatuan umat yang kokoh akan melahirkan gerakan produktif. Ia mencontohkan, pengumpulan dana umat yang dikelola oleh Dumpet Dhuafa telah melahirkan banyak pengusaha mikro. (B04)
Sumber: http://print.kompas.com/baca/2015/08/13/Tokoh-Perlu-Bersinergi-dalam-Bangun-Bangsa
-
- Log in to post comments
- 114 reads