PERIKANAN
Target Produksi Budidaya 19,5 Juta Ton
Ikon konten premium Cetak | 8 Januari 2016 Ikon jumlah hit 57 dibaca Ikon komentar 0 komentar
JAKARTA, KOMPAS — Pemerintah menitikberatkan pengembangan komoditas perikanan budidaya pada ikan-ikan varietas lokal yang tahan lingkungan dan efisien dalam penggunaan pakan. Pada 2016, produksi perikanan budidaya ditargetkan mencapai 19,5 juta ton atau meningkat 8,93 persen dibandingkan dengan tahun lalu.
Peningkatan produksi perikanan budidaya akan lebih optimal dengan mendorong komoditas ikan lokal di setiap wilayah. Titik berat perikanan budidaya juga mencakup kerang, ikan air tawar jenis lele, dan nila. Selain itu, ada hasil budidaya laut seperti ikan bawal bintang, kakap putih, dan kerapu.
"Perikanan budidaya yang didorong adalah budidaya ikan yang efisien dalam pemanfaatan pakan dan tahan lingkungan," kata Direktur Jenderal Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan Slamet Soebjakto yang dihubungi dari Jakarta, Kamis (7/1).
Budidaya kekerangan, lanjut Slamet, dinilai tidak membutuhkan pakan, sehingga lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Pada 2015, produksi perikanan budidaya menunjukkan hasil yang kurang menggembirakan dengan produksi diperkirakan tidak mencapai target 17,9 juta ton. Kemarau panjang menurunkan volume produksi budidaya ikan dan diprediksi turun hingga 30 persen. "Realisasi produksi perikanan tahun lalu masih terus dihitung," kata Slamet.
Slamet menambahkan, pengembangan budidaya perikanan tahun ini didorong berbasis kemasyarakatan. Anggaran perikanan budidaya yang digunakan dan langsung menyentuh pembudidaya sekitar 80,04 persen dari total anggaran perikanan budidaya sebesar Rp 1,6 triliun.
Bantuan perikanan tersebut meliputi sarana produksi, eskavator, mesin, keramba jaring apung, kincir, benih, dan pakan. Selain itu, ada juga pelatihan teknis berbasis masyarakat.
Di Lampung, Balai Besar Perikanan Budidaya Laut (BBPBL) Lampung mengembangkan percontohan budidaya ikan bawal bintang, yakni di Ringung dan Tanjung Putus, Pesawaran. Budidaya bawal bintang digarap 20 pembudidaya dengan hasil panen 25 ton dalam 6 bulan.
Pada 2016, produksi ikan bawal bintang ditargetkan mencapai 30.000 ton atau meningkat dibandingkan dengan tahun lalu yang sebesar 25.000 ton.
Perluas pasar
Pada 2015, produksi bawal bintang, yang digadang-gadang sebagai komoditas unggulan, terhambat pasar. Penyerapan ikan bawal bintang merosot hingga 50 persen akibat kesulitan akses pasar. Kendala pasar untuk komoditas bawal bintang berlangsung pada hampir semua sentra produksi, seperti Batam (Kepulauan Riau), Lampung, dan Lombok (Nusa Tenggara Barat).
Ketua Umum Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia Riza Damanik mengemukakan, peningkatan produksi perikanan budidaya mensyaratkan pemerintah memastikan harga pakan terkendali, benih yang berkualitas, serta lingkungan perairan yang sehat. "Ïndonesia masih berpeluang menjadi pemain utama komoditas ikan air tawar jika didukung pembangunan fasilitas industri dan perluasan pasar ekspor," katanya.
Pemerintah juga diminta konsisten mendorong komoditas udang untuk mendapat proporsi terbesar dalam ekspor perikanan.
(LKT)
Sumber: http://print.kompas.com/baca/2016/01/08/Target-Produksi-Budidaya-19%2c5-Juta-Ton
-
- Log in to post comments
- 130 reads