BEKERJA DAN BERBAKTI UNTUK KEMAJUAN KTI

Talud Dibangun, Wakal Berubah Jadi Daerah Pariwisata

Wednesday, 26 March 2014
Talud Dibangun, Wakal Berubah Jadi Daerah Pariwisata

Ambon - Pembangunan talud penahan ombak yang dibangun di Pantai Pasir Putih sekitar 500 meter dari kampung Wakal, Kecamatan Leihitu Kabupaten Malteng membawa dampak positif bagi warga, bahkan kini Wakal berubah menjadi daerah pariwisata.

Kepada Siwalima, Selasa (25/3) tokoh pemuda asal Wakal Karman Saulatu menjelaskan, saat ini sepanjang pantai Wakal yang sebelumnya sepi kini ramai dikunjungi bahkan menjadi pusat pariwisata bukan saja dari warga kawasan Jazirah Leihitu melainkan warga dari kota Ambon bahkan luar kota Ambon.

Menyikapi hal itu, masyarakat Negeri Wakal memberikan apresiasi kepada Balai Sungai Wilayah Maluku (BSW) yang telah mengerjakan proyek tersebut.

“Kami selaku warga Wakal sangat apresiasi dengan BSW terlebih lagi kepala balai sungai yang sudah memperhatikan daerah kami. Dengan dibangunnya talud di Wakal sekarang ini desa kami sudah menjadi pusat pariwisata. Sepanjang pantai sudah ramai di kunjungi masyarakat dari dalam maupun luar Jazirah Leihitu untuk menikmati keindahan pantai tersebut. Bahkan dengan adanya talud itupula telah memberi keuntungan dan membuka lapangan pekerjaan bagi warga,” jelas Saulatu.

Saulatu  yang adalah Sekretaris DPD Hena Hetu ini mengungkapkan, di sepanjang pantai yang sudah dibangun talud ini telah dijadikan sebagai pusat perdagangan lokal warga Wakal yang dapat memberi keuntungan dan memenuhi kebutuhan lapangan pekerjaan dari sisi perdagangan.

“Kami benar-benar berterima kasih dan sangat apresiasi. Karena talud dibangun membawa dampak positif. Dengan dibangun talud itu mampu mengurangi kenakalan remaja yang sebelumnya menggunakan daerah pantai. Kami berharap, hal ini terus di perhatikan oleh balai dan bukan saja di daerah Wakal tetapi kawasan pesisir pantai lainnnya yang masih mengalami kekurangan. Kalau di Leihitu sudah dibangun di Ureng maupun Asilulu juga. Dan ini semua kami sangat apresiasi sebagai putra asal jazirah Leihitu,” katanya.

Sebelumnya diberitakan, proyek yang dikerjakan PT.Bina Karya Bahagia itu menelan anggaran sebesar Rp 3,5 milyar dari APBN-P terdiri dari pembangunan talud sepanjang 375 meter dan penimbunan dengan lebar 6 meter.

“Hanya dalam jangka empat bulan proyek ini sudah selesai. Bahkan saat musim ombak kemarin, proyek ini sudah selesai, kalau tidak abrasi tidak bisa terhindar lagi. Kami warga Wakal bersyukur dengan adanya proyek ini. Semoga pemerintah mau melihat talud-talud lainnya yang ada di sepanjang Jazirah Leihitu ini,” harap Junaid Mewar, pemuda wakal Minggu (2/3) lalu. (S-27)

Sumber: http://siwalimanews.com/post/talud_dibangun_wakal_berubah_jadi_daerah_pariwisata