BEKERJA DAN BERBAKTI UNTUK KEMAJUAN KTI

Surveilans Diperkuat untuk Atasi Infeksi

resistensi antibiotik
Surveilans Diperkuat untuk Atasi Infeksi
7 Agustus 2015

JAKARTA, KOMPAS — Surveilans nasional bakteri yang resisten atau kebal antibiotik akan diintensifkan. Hal itu bertujuan menemukan penyebab bakteri kebal antibiotik dan penanggulangannya sehingga risiko meluasnya kasus infeksi akibat resitensi antibiotik bisa ditekan.

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan Tjandra Yoga Aditama, Kamis (6/8) di Jakarta, menjelaskan, data surveilans adalah perolehan data dengan cara pengamatan berkesinambungan atau tanpa putus dan sistematis. Hal itu dilakukan untuk memperoleh data akurat dan lengkap untuk ditindaklanjuti.

Dengan data surveilans, perubahan dan kecenderungan penyakit serta faktor yang memengaruhinya dapat diamati dan diantisipasi. Harapannya, cara pengendalian penyakit nantinya bisa segera diketahui.

Sampai kini, pihaknya baru punya dua data surveilans, yakni surveilans influenza like illness (ILI) dan penyakit pernapasan akut parah (severe acute respiratory illness). Namun, belum ada surveilans resisten antibiotik.

Sejauh ini, perolehan data berasal dari rumah sakit ataupun laboratorium mikrobiologi yang memeriksa kasus resistensi mikrobiologi. Namun, perolehan data terbatas pada wilayah tertentu menurut laporan penyakit. "Sebenarnya, tiap RS sudah punya data itu, tugas kami adalah membuat jadi satu agar bisa menjadi data nasional yang baik. Ini dalam proses dan akan segera direalisasikan," ujarnya. Jika data itu diperoleh, harapannya cara penanggulangan resistensi antibiotik bisa diketahui.

Menurut Ketua Komite Pengendalian Resistensi Antimikroba Hari Paraton, surveilans menghadapi sejumlah kendala. Salah satunya adalah pengambilan data kesehatan di RS belum mencantumkan data sekunder penyebab penyakit, hanya mencantumkan data primer, seperti penyakit jantung dan gagal ginjal, tanpa menyebut kemungkinan kuman kebal antibiotik.

Maka dari itu, butuh perubahan cara pembuatan laporan lebih rinci untuk memperoleh data surveilans. "Perlu revisi kurikulum tenaga kesehatan terkait mikroba, cara pemberian antibiotik tepat, dan pembuatan laporan kesehatan," ujarnya. (B12)

Sumber: http://print.kompas.com/baca/2015/08/07/Surveilans-Diperkuat-untuk-Atasi-Infeksi

Related-Area: