BEKERJA DAN BERBAKTI UNTUK KEMAJUAN KTI

Serangga Kaya Protein Perlu Dimanfaatkan

Pangan Alternatif
Serangga Kaya Protein Perlu Dimanfaatkan

JAKARTA, KOMPAS —  Serangga bisa menjadi sumber pangan alternatif di Indonesia. Kelompok hewan ini memiliki kandungan protein tinggi serta mudah ditemukan di berbagai wilayah Tanah Air.

Guru Besar Bidang Keamanan Pangan dan Gizi Institut Pertanian Bogor Ahmad Sulaeman mengatakan, berbagai jenis serangga merupakan sumber protein hewani yang tinggi. Ia mencontohkan, 100 gram belalang goreng mampu memenuhi sekitar 25 persen kebutuhan protein pria dan 30 persen kebutuhan protein perempuan.

Setiap 100 gram belalang kering mengandung sekitar 40 persen protein, rayap 30 persen, dan jangkrik 13 persen. Sebagai perbandingan, kandungan protein sapi dan ayam berkisar 18 persen per 100 gram.

”Selain itu, ada kandungan mineral, seperti zat besi dan kalium. Beberapa serangga, misalnya belalang dan laron, memiliki kadar vitamin A dan vitamin E tinggi,” ujar Ahmad, yang dihubungi dari Jakarta, Rabu (9/4).

Konsumsi serangga, terutama belalang dan ulat, telah menjadi kebiasaan di beberapa wilayah di Indonesia. Sebagai contoh, belalang dikonsumsi di Gunung Kidul, DI Yogyakarta, masyarakat di Papua mengonsumsi ulat sagu.

”Kurangnya informasi tentang kandungan gizi serangga menjadikan masyarakat tidak paham manfaatnya. Seharusnya, pemerintah memberi pengetahuan sehingga masyarakat tidak hanya bergantung pada konsumsi daging sapi dan ayam sebagai sumber protein hewani,” ujarnya.

Dokter ahli gizi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Samuel Oetoro, menyatakan, dalam mengonsumsi serangga, harus diperhatikan kebersihan dan tingkat kematangan olahan. Hal ini untuk menghilangkan efek pestisida yang mencemari lingkungan serangga.

Tahun 2013, Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO) mengeluarkan laporan bahwa konsumsi serangga bisa mengatasi kelaparan, mengurangi pemanasan global, dan meningkatkan ketahanan pangan. (A07)

Sumber: http://print.kompas.com/KOMPAS_ART0000000000000000005976343