Infrastruktur Jalan
Poros Tengah Buka Isolasi Wilayah Utara Kupang
KUPANG, KOMPAS — Setelah ditunggu sejak lama, jaringan jalan poros tengah di Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur, mulai dibangun dengan konstruksi hotmix. Jaringan jalan sepanjang sekitar 150 kilometer itu menghubungkan Oelamasi hingga Maupoli, tapal batas dengan Oekusi, wilayah enklave Timor Leste. Kawasan tersebut selama ini terisolasi.
”Saya sangat bangga karena mimpi yang diikuti perjuangan agar dibangun jaringan jalan membelah kawasan tersebut akhirnya terwujud meskipun harus secara perlahan. Dengan demikian, akan secara perlahan pula wilayah yang sejak lama terisolasi menjadi terbuka,” ujar Bupati Kupang Ayub Titu Eki, di Oelamasi, Rabu (16/4).
Pengerjaan jalan melintasi wilayah utara Kabupaten Kupang itu mulai dilaksanakan bulan lalu. Pengaspalan konstruksi hotmix untuk tahap awal sejauh 20 kilometer dengan biaya Rp 70 miliar.
Pulau Timor sejak lama memiliki Lintas Timor, jaringan jalan utama beraspal mulus yang dibangun pada masa Orde Baru. Jaringan jalan negara itu menghubungkan seluruh kota di Pulau Timor bagian NTT hingga Dili, ibu kota Timor Leste.
Sejauh ini tidak sedikit pengunjung dari luar daerah terkecoh oleh kemulusan Lintas Timor. Apabila hanya mengunjungi Kota Kupang dan sejumlah kota kabupaten di Timor, seperti Soe (Timor Tengah Selatan), Kefamenanu (Timor Tengah Utara), dan Atambua (Belu), praktis hanya menyusuri Lintas Timor. Dengan demikian, mereka hanya memiliki gambaran bahwa kondisi jalan di Timor mulus.
Di Kabupaten Kupang gambaran sebaliknya. Begitu lepas dari Lintas Timor, langsung menghadapi infrastruktur jalan yang terabaikan. Jaringan jalan yang menghubungkan wilayah kecamatan, apalagi hingga pedesaan, rata-rata hancur dan berlubang-lubang. Lapisan pasir bahkan sudah terkelupas sehingga hanya menyisakan gundukan batu tajam.
Kepala Dinas PU Kabupaten Kupang Joao Mariano mengatakan, poros tengah berawal dari persimpangan Lili di Oelamasi. Jaringan jalan itu selain menyentuh hingga perbatasan negara, juga akan membuka isolasi wilayah, paling tidak tujuh kecamatan di sisi utara Kabupaten Kupang.
Selama ini, untuk melintasi kawasan itu harus dengan mobil bergardan ganda. Jika bepergian ketika musim hujan, dipastikan akan terhadang banjir karena banyak sungai belum berjembatan. (ANS)
Sumber: http://print.kompas.com/KOMPAS_ART0000000000000000006116996
-
- Log in to post comments
- 320 reads