BEKERJA DAN BERBAKTI UNTUK KEMAJUAN KTI

Pendidikan Kepemimpinan Tunjang Prestasi Sekolah

Pendidikan Kepemimpinan Tunjang Prestasi Sekolah
Guru Harus Menginspirasi Siswa

JAKARTA, KOMPAS — Sekolah-sekolah negeri ataupun swasta yang dinilai tertinggal atau biasa-biasa saja dapat meningkatkan prestasinya. Syaratnya, ada guru-guru yang mampu menjadi pemimpin yang baik bagi siswa serta mencintai mereka sepenuh hati.

Kepemimpinan guru model itu menuntut perubahan cara padang guru. Guru harus yakin bahwa setiap siswa adalah pemimpin, yang dipandang sebagai individu berharga dan berpotensi.

”Bukan berarti menjadikan siswa seperti pemimpin perusahaan. Intinya, jadikan siswa pribadi yang efektif bagi dirinya dan orang lain,” kata Muriel Summer, Kepala Sekolah AB Combs di North Carolina, Amerika Serikat, pada seminar ”Menciptakan Budaya Kepemimpinan” yang digelar Yayasan Tunas Mulia Adi Perkasa dan Dunamis Education di Jakarta, Sabtu (5/4).

Summer adalah kepala sekolah pertama yang menerapkan 7 Kebiasaan (7 Habits) ala Stephen R Covey untuk sekolah lewat program The Leader in Me. Ada ribuan sekolah di dunia menerapkan program yang dikembangkan Franklin Covey Education tersebut.

Menurut Summer, sekolah yang ia pimpin menangani siswa dari keluarga miskin dan imigran. Sekolah yang tak diperhitungkan itu bertransformasi menjadi sekolah berprestasi selama 14 tahun, sejak menerapkan pendidikan yang membangun budaya kepemimpinan sejak dini.

”Dengan guru yang mengembangkan kepemimpinan dalam dirinya, lalu ke siswa, prestasi akademik meningkat. Berbagai pelanggaran disiplin turun drastis. Anak-anak pun berani mengembangkan diri sesuai potensinya dibimbing guru,” kata Summer di hadapan kepala sekolah TK dan SDN se-DKI Jakarta.

Prinsip universal 7 Kebiasaan dari Steven R Covey: jadilah proaktif, mulai dengan tujuan akhir, dahulukan yang utama, berpikir menang-menang, serta berusaha memahami dahulu, kemudian berusaha dipahami. Selanjutnya, wujudkan sinergi dan mengasah gergaji (pencegah konflik).

Menurut Bill Mclntyre, International Education Practice Leader Franklin Covey Education, guru sebagai pemimpin harus melihat bahwa setiap anak berharga dan berpotensi. Guru pun harus menginspirasi anak-anak agar melihat diri mereka berharga dan berpotensi, serta guru yang mencintai anak-anak.
Kondisi Indonesia

Pembina Yayasan Tunas Mulia, Indri Gautama, mengatakan, sekolah-sekolah di Indonesia perlu mengembangkan karakter dan kemampuan memimpin. ”Sebagian besar anak-anak ada di sekolah negeri biasa-biasa saja. Untuk itu, sekolah perlu mendapat kesempatan mengembangkan pendidikan kepemimpinan ini sejak dini,” kata Indri.

Di Indonesia, menurut Andiral Purnomo dari Dunamis Education, ada 20 sekolah negeri dan swasta yang menerapkan sekolah kepemimpinan berdasarkan nilai-nilai 7 Kebiasaan ala Covey.

Pendidikan dengan program The Leader in Me bisa diintegrasikan dengan kurikulum. Sekolah itu tak hanya mendorong pencapaian prestasi akademik, tetapi juga mendorong potensi kepemimpinan di semua aspek sekolah. (ELN)

 

Sumber: http://print.kompas.com/KOMPAS_ART0000000000000000005900387