Listrik Akhirnya Menyala
Instalasi Listrik Telah Dipasang sejak Dua Tahun Lalu
BORONG, KOMPAS — Setelah menunggu sekitar dua tahun, sebagian dari 600 calon pelanggan listrik PLN di Desa Mbengan, Kecamatan Kota Komba, Kabupaten Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur, akhirnya menikmati penerangan listrik PLN. Pemasangan instalasi listrik di desa itu hingga ke rumah-rumah warga dilakukan sejak akhir 2012.
Kepala Desa Mbengan Vinsen Badik, Rabu (12/11), mengatakan, penyalaan listrik tersebut sejak sekitar dua pekan lalu. Desa Mbengan berada sekitar 25 kilometer arah utara Borong, ibu kota Kabupaten Manggarai Timur.
Pihak PLN melalui kontraktor mitranya selesai memasang instalasi listrik hingga ke rumah 600 calon pelanggan PLN di desa itu pada 2012. Para calon pelanggan dijanjikan listrik akan segera menyala sebagai hadiah Natal 2012. Namun, janji itu menggantung selama hampir dua tahun (Kompas, 22/10).
Padahal, sebelum instalasi listrik dipasang, setiap calon pelanggan diwajibkan membayar angsuran awal minimal Rp 1 juta dan ada pula yang langsung membayar lunas Rp 3 juta. Vinsen memperkirakan total pembayaran pemasangan listrik itu sedikitnya Rp 1 miliar.
Manajer PLN Rayon Ruteng Nur Syamsu Rodja mengakui belum seluruh pelanggan di Mbengan menikmati penerangan listrik. Pihaknya sedang mendata ulang sebagian pelanggan tersebut. Ia berjanji segera memprosesnya sehingga seluruh pelanggan di desa itu dapat menikmati penerangan listrik.
Dari Kepulauan Riau diberitakan, pengelolaan listrik di Pulau Bintan diusulkan dialihkan dari PLN wilayah Riau-Kepulauan Riau ke PLN Batam. Wacana itu bergulir setelah pemadaman listrik lebih dari sekali setiap hari selama berbulan-bulan.
Direktur Operasi PT PLN Batam Tagor Sidjabat menuturkan, wacana itu mengemuka dalam pertemuan pekan lalu. Pertemuan itu dihadiri Gubernur Kepulauan Riau M Sani, PLN Wilayah Riau-Kepri, dan PLN Batam. ”Gubernur meminta solusi atas kekurangan daya di Bintan,” ujarnya, Rabu, di Batam.
Pelayanan kelistrikan Batam dinilai jauh lebih baik dibandingkan di Bintan dan Tanjung Pinang. Pelayanan listrik Batam dilayani anak perusahaan PLN, PT PLN Batam, dan tanpa subsidi. Pemadaman listrik pun rata-rata kurang dari lima kali per bulan.
”Kami terkejut dengan wacana itu sekaligus siap jika aturannya mendukung,” ujar Tagor.
Regulasi menetapkan wilayah operasi PLN Batam hanya di Pulau Batam. Bahkan, PLN Batam tidak boleh melayani pulau-pulau lain di wilayah Kota Batam.
Direktur Perencanaan dan Afiliasi PT PLN (Persero) Murtaqi Samsudin mengatakan, PLN tengah berusaha mengatasi defisit daya di Bintan. Ini dilakukan dengan membangun jaringan transmisi 150Kv yang menghubungkan sistem Bintan dan Batam. ”Listrik Bintan akan dipasok dari Batam,” ujarnya.
Masalahnya, pembangunan jaringan itu terhambat izin pinjam pakai areal hutan untuk beberapa menara transmisi. Sebagian lagi belum bisa didirikan karena terkendala pembebasan lahan.
Sementara itu, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menargetkan pembangunan pembangkit listrik tenaga uap berdaya 5.000 megawatt (5x1.000 MW) di Kabupaten Cilacap dapat menyuplai kebutuhan industri di wilayah Jateng bagian selatan. Untuk itu, pemerintah setempat bakal menyediakan lahan seluas 120 hektar milik TNI dan masyarakat.
Gubernur Ganjar Pranowo, di Cilacap mengatakan, proyek itu merupakan kerja sama Pemkab Cilacap dan TNI karena sebagian besar tanahnya milik TNI. (ANS/RAZ/GRE)
Sumber: http://print.kompas.com/KOMPAS_ART0000000000000000010063493
-
- Log in to post comments
- 228 reads