BEKERJA DAN BERBAKTI UNTUK KEMAJUAN KTI

Kapal Cepat Buka Isolasi Kabupaten Sabu Raijua

Perhubungan Laut
Kapal Cepat Buka Isolasi Kabupaten Sabu Raijua

KUPANG, KOMPAS — Kehadiran feri cepat Ekspress Chantika 77 rute Kupang-Sabu Raijua dirasakan masyarakat Pulau Sabu Raijua sebagai upaya membuka keterisolasian kabupaten itu. Selama ini, Sabu Raijua dilayari feri yang hanya berlangsung lima bulan dalam setahun akibat cuaca buruk.

Cuaca buruk di perairan selatan NTT terjadi selama Desember-Maret karena musim hujan kemudian disambung Juni-Agustus akibat musim dingin di Australia utara menyebabkan angin bertiup kencang ke arah perairan selatan NTT. Jadi, hanya lima bulan feri rute Kupang-Sabu beroperasi.

Pelaksana Harian Kepala Kesyahbandaran dan Otoritas Pelayaran Kupang Desmon Menno, di Kupang, Selasa (22/4), mengatakan, dengan hadirnya Ekspress Chantika 77 yang membuka rute Kupang-Sabu dan Kupang-Larantuka, tak ada lagi wilayah di NTT masuk kategori terisolasi. Perjalanan ke Sabu Raijua butuh waktu tiga jam, sementara dengan feri yang dikelola ASDP butuh waktu 16 jam. Rute Kupang-Larantuka empat jam, sementara feri ASDP 18 jam.

”Saat ini ada dua feri cepat, yang satu lagi melayari rute Kupang-Rote Ndao. Feri milik ASDP delapan unit, tetapi hanya enam yang beroperasi karena dua lain sedang masuk dok. Kapal perintis yang melayani daerah ini ada 4 unit, juga melayani rute terisolasi,” kata Desmon.

Selama cuaca buruk, Kabupaten Sabu Raijua benar-benar terisolasi karena tinggi gelombang di perairan selatan NTT itu sampai enam meter. Satu-satunya transportasi yang melayani Sabu pada musim itu adalah pesawat jenis twin otter Susi Air dengan jumlah penumpang 12 orang.

Rommy Mance, Kepala Bidang Perhubungan Darat Dinas Perhubungan Kabupaten Sabu Raijua, menyatakan, pihaknya memberi perhatian terhadap feri cepat ini. Hubungan kerja sama dengan pemilik kapal tetap dibangun, tetapi bentuknya akan dirumuskan bersama.

Pemilik feri cepat, Jonny de Quelcu, mengharapkan masyarakat mencintai dan memanfaatkan jasa kapal ini. ”Kami akan memberikan pelayanan terbaik kepada penumpang,” kata Jonny. Tiket kapal kedua rute itu Rp 250.000 per penumpang. (KOR)

Sumber: http://print.kompas.com/KOMPAS_ART0000000000000000006214638