Beberapa Wilayah Indonesia Gelap
Kabel Transmisi Putus, Pasokan Defisit
Ikon konten premium Cetak | 18 Januari 2016 Ikon jumlah hit 19 dibaca Ikon komentar 0 komentar
Manado, Kompas Sejak Sabtu (16/1) hingga Minggu (17/1) terjadi pemadaman total di seluruh wilayah Sulawesi Utara dan sebagian Provinsi Gorontalo. Sementara di Sumatera Utara dan Aceh, pada hari Minggu, juga mengalami gelap gulita sejak pukul 18.00 hingga pukul 20.00.
Sementara pemadaman yang terjadi di Kota Manado, Minahasa, Tomohon, dan Bolaang Mongondow lebih dari 24 jam. Menurut General Manager PT PLN Suluttenggo Beringin Nababan, pemadaman itu terjadi karena kerusakan transmisi di Minahasa dan beberapa faktor lainnya.
Hal ini berdampak pada kegagalan suplai listrik untuk sekitar 15 pembangkit di Sulawesi Utara dan Gorontalo yang masuk ke sistem listrik Sulawesi Utara- Gorontalo (Sulutgo). Kerusakan terjadi juga pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Amurang berkapasitas 33 megawatt (MW) dan beberapa pembangkit dari Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Lahendong yang memasok listrik 50 MW.
Kerusakan itu mengakibatkan sistem listrik Sulutgo defisit banyak. Padahal, untuk menghidupkan mesin PLTU Amurang butuh panas 700 derajat celsius dengan waktu 8 jam. Petugas PLN, ujar Beringin Nababan, berupaya untuk memasukkan listrik ke dalam transmisi sejak Sabtu malam. Hasilnya, pada Minggu petang sudah 60 persen listrik menyala.
Pada hari yang sama PT PLN tengah bekerja untuk bisa mengoperasikan pembangkit listrik dari kapal yang disewa dari Turki berkapasitas 120 MW. Kapal pembangkit Marine Vessel Power Plant (MVPP) Karadeniz Powership Zeynep Sultan, satu dari lima kapal yang disewa oleh pemerintah dengan panjang 159 meter itu, telah berlabuh di Laut Amurang, Minahasa Selatan, sejak Desember.
Namun, listrik yang dipasok dari kapal pembangkit baru mencapai 3 MW. Padahal, defisit sistem jaringan Sulutgo mencapai 100 MW. Menurut rencana, kelima kapal pembangkit itu untuk memasok listrik Sumatera bagian utara berkapasitas 240 MW, Kupang 60 MW, Ambon 60 MW, dan Lombok 60 MW.
Pemadaman juga terjadi di Gorontalo. Sejumlah wilayah di Kota Gorontalo mengalami pemadaman listrik 24 jam lebih.
Sementara itu, berdasarkan pemantauan Kompas, pada Sabtu malam, Kota Manado gelap gulita sepanjang malam. Listrik di wilayah Manado Utara dan Mapanget hingga Minggu petang masih padam.
Mengganggu peralatan
Direktur Rumah Sakit Kandou, Maxi Rondonuwu, mengatakan, pemadaman itu mengganggu peralatan medis rumah sakit. Rumah sakit yang menjadi rujukan warga dari Indonesia bagian timur itu harus mengoperasikan tiga genset berkapasitas 5 MW untuk menghidupkan listrik di 100 ruangan pelayanan.
Menurut Rondonuwu, genset milik rumah sakit akan jebol jika dipaksa beraktivitas lebih dari 48 jam. Ia khawatir pemadaman berkepanjangan mengganggu pelayanan rumah sakit yang kini menampung 600 lebih pasien.
Menurut Beringin Nababan, kondisi listrik di Sulut dan Gorontalo akan normal dalam seminggu ke depan. Kondisi itu terjadi seiring dengan beroperasinya kapal pembangkit listrik asal Turki.
"Saya berharap juga tidak ada kerusakan pada sejumlah pembangkit akibat kekurangan pasokan. Sekarang, kondisi Pembangkit Listrik Tenaga Air Tanggari cukup baik setelah debit air bertambah dengan intensitas hujan yang tinggi," katanya.
Kabel transmisi putus
Pada hari Minggu kemarin, akibat kabel transmisi Belawan- Binjai putus, listrik di Sumatera Utara dan Aceh padam dari pukul 18.00-20.00. Hingga pukul 21.00, sejumlah daerah di Medan sudah kembali menyala, tetapi sebagian besar listrik masih padam.
Pemadaman terjadi di hampir seluruh wilayah Sumut-Aceh, seperti Medan, Binjai, Langkat, Toba Samosir, Sibola, dan Tapanuli Selatan. Terminal Bandara Internasional Kualanamu pun sempat padam dua kali dengan durasi 2 dan 5 menit.
Deputi Manajer Humas PLN Wilayah Sumut Mustafrizal mengatakan, hampir seluruh wilayah Aceh dan Sumut gelap gulita. Kabel putus karena tersambar api kebakaran pabrik mebel PT Canang Indah di Belawan.
Dua kabel putus menyebabkan seluruh sistem pembangkit yang tengah memasok listrik dengan beban puncak sekitar 1.800 MW terganggu dan padam. "Kami perlu waktu menghidupkan lagi satu per satu pembangkit. Listrik sudah mulai tersalur kembali," kata Mustafrizal, Minggu malam sekitar pukul 20.00.
Officer in Charge Bandara Internasional Kualanamu Indra mengatakan, listrik di Kualanamu padam untuk di kawasan non-prioritas, yakni toko-toko, perkantoran, dan eskalator. Begitu listrik PLN padam, genset Kualanamu perlu waktu untuk masuk ke dalam sistem.
Adapun daerah prioritas penerbangan, listrik tetap menyala dengan cadangan dari genset. Listrik padam pada pukul 17.52 dan pukul 19.48. Pada pukul 21.00, listrik PLN sudah masuk kembali ke sistem di Kuala-namu. (WSI/ZAL)
Sumber: http://print.kompas.com/baca/2016/01/18/Beberapa-Wilayah-Indonesia-Gelap
-
- Log in to post comments
- 62 reads