BEKERJA DAN BERBAKTI UNTUK KEMAJUAN KTI

FKH Undana Desain Payung Penelitian Bidik Persoalan Ternak di NTT

FKH Undana Desain Payung Penelitian Bidik Persoalan Ternak di NTT
 
POS KUPANG.COM, KUPANG -- Manajemen Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang mendesain atau merancang payung atau regulasi penelitian.
Payung yang dirancang itu berorientasi pada nilai- nilai lokal yang ada termasuk persoalan ternak di Nusa Tenggara Timur (NTT).
Hal ini disampaikan Dekan FKH Undana, drh. Maxsen UE Sanam, M.Sc ketika ditemui Pos Kupang di Gedung Rektorat Undana, Rabu (12/2/2014).
Menurut Sanam, kehadiran FKH tentu menjadi kebanggaan masyarakat NTT karena dapat memberi kontribusi dan juga menjawab persoalan ternak di NTT, terutama penyakit-penyakit ternak.
"Untuk mewujudkan hal itu, maka FKH kini sementara merancang payung penelitian peternakan di NTT. Dalam aturan itu akan terfokus pada penyakit-penyakit ternak yang ada di NTT," kata Sanam.
Dia menjelaskan, dengan merancang payung penelitian itu, tentu akan berorientasi pada nilai-nilai lokal yang ada. Dengan alasan bahwa persoalan ternak dalam hal ini penyakit-penyakit ternak yang ada di NTT sangat spesifik dan beragam. Kondisi tersebut sangat jauh berbeda atau tidak ditemukan di daerah lain.
"NTT dikenal dengan gudang ternak tapi juga memiliki penyakit tenak yang sangat kompleks. Dan ini sebenarnya menjadi ciri khas dan juga sebagai kelemahan tetapi justru sebagai kekuatan kita dalam dunia hewan atau ternak," jelasnya.
Dikatakan, orang lain ataupun dari institusi pendidikan di luar daerah bisa datang dan belajar tentang hewan di NTT. Beberapa contoh penyakit ternak seperti rabies, anthrax, brucelosis, septichaemia epizooticae (ZE) dan penyakit sura.
"Di universitas lain mahasiswa melihat penyakit itu dari gambar dan video, tapi kita di NTT bisa melihat langsung di lapangan. Anak-anak kita lihat langsung di belakang rumah bagaimana adanya penyakit hewan,"katanya.*

 POS KUPANG.COM, KUPANG -- Manajemen Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang mendesain atau merancang payung atau regulasi penelitian.Payung yang dirancang itu berorientasi pada nilai- nilai lokal yang ada termasuk persoalan ternak di Nusa Tenggara Timur (NTT).

Hal ini disampaikan Dekan FKH Undana, drh. Maxsen UE Sanam, M.Sc ketika ditemui Pos Kupang di Gedung Rektorat Undana, Rabu (12/2/2014).
Menurut Sanam, kehadiran FKH tentu menjadi kebanggaan masyarakat NTT karena dapat memberi kontribusi dan juga menjawab persoalan ternak di NTT, terutama penyakit-penyakit ternak.

"Untuk mewujudkan hal itu, maka FKH kini sementara merancang payung penelitian peternakan di NTT. Dalam aturan itu akan terfokus pada penyakit-penyakit ternak yang ada di NTT," kata Sanam.

Dia menjelaskan, dengan merancang payung penelitian itu, tentu akan berorientasi pada nilai-nilai lokal yang ada. Dengan alasan bahwa persoalan ternak dalam hal ini penyakit-penyakit ternak yang ada di NTT sangat spesifik dan beragam. Kondisi tersebut sangat jauh berbeda atau tidak ditemukan di daerah lain.

"NTT dikenal dengan gudang ternak tapi juga memiliki penyakit tenak yang sangat kompleks. Dan ini sebenarnya menjadi ciri khas dan juga sebagai kelemahan tetapi justru sebagai kekuatan kita dalam dunia hewan atau ternak," jelasnya.

Dikatakan, orang lain ataupun dari institusi pendidikan di luar daerah bisa datang dan belajar tentang hewan di NTT. Beberapa contoh penyakit ternak seperti rabies, anthrax, brucelosis, septichaemia epizooticae (ZE) dan penyakit sura.

"Di universitas lain mahasiswa melihat penyakit itu dari gambar dan video, tapi kita di NTT bisa melihat langsung di lapangan. Anak-anak kita lihat langsung di belakang rumah bagaimana adanya penyakit hewan,"katanya.*

Sumber: http://kupang.tribunnews.com/2014/02/13/fkh-undana-desain-payung-penelitian-bidik-persoalan-ternak-di-ntt