BEKERJA DAN BERBAKTI UNTUK KEMAJUAN KTI

Evaluasi PERA menggunakan Metodelogi Realis

Oleh Ancilla Irwan, M&E Officer AIPD

 

Sejak awal bekerja di Indonesia, AIPD telah berkolaborasi secara erat dengan pemerintah propinsi dan kabupaten untuk meningkatkan perencanaan, evaluasi prioritas, alokasi dan manajemen sumber daya.[i]

Analisa Pendapatan dan Pengeluaran Publik (PERA) adalah sebuah bagian yang besar dari kerja AIPD, dan telah dilakukan di 20 kabupaten yang meliputi lima propinsi di Indonesia. Laporan PERA akan segera diselesaikan, dan hasil analisa serta  rekomendasi dalam laporan tersebut akan membantu Pemerintah Daerah saat membuat  perencanaan dan anggaran mereka. Laporan tersebut menunjukan suatu peningkatan pembuatan kebijakan berbasis bukti  di antara pemerintah daerah.

Bertepatan dengan penyelesaian laporan PERA, AIPD sedang bekerja dengan pemerintah daerah untuk memperkenalkan Evaluasi Realis PERA. Berdasarkan ‘metodelogi realis’ teknik evaluasi adalah berbasis, dan memfokuskan pada tiga komponen dasar: ‘konteks’, ‘mekanisme’ dan ‘hasil’ (lihat Diagram 1).[ii]

 

Diagram 1. Komponen-komponen dasar pada evaluasi realis[iii]

 komponen evaluasi

Secara singkat, berbagai intervensi tidak secara otomatis mencapai hasil, sebaliknya mereka menawarkan sumber-sumber daya yang memicu mekanisme (M), yang diambil secara selektif dan mengacu pada ciri-ciri dan keadaan subjek (C), menghasilkan variasi bentuk pada dampak (O)’.[iv] Pemahaman yang mekanisme dan keadaan intervensi aktifnya adalah penting untuk evaluasi. Evaluasi memungkinkan pemahaman yang mendalam tentang apa itu kerja, apa yang tidak dan mengapa. Pada cara pandang yang lebih luas, evaluasi ini mencoba untuk membangun apa yang diperlukan untuk memastikan keberlanjutan dari program ini.

Metedologi ini memerlukan beberapa tahapan dalam pengumpulan, penggunaan berbagai metode pengumpulan data baik primer maupun sekunder. Evaluasi Realis dimulai dengan sebuah  teori yang kemudian dijabarkan dalam Diagram 2 (lihat Diagram 2).  Untuk memulai, asumsi pada Konteks (C), Mekanisme (M) dan Hasil (O) diklarifikasi. Hal ini diketahui sebagai konfigurasi CMO (lihat Table 1). Data kemudian dikumpulkan dan dianalisa untuk teori tes yang relevan, dan konfigurasi CMO direvisi dan diperhalus, berdasarkan data yang diberikan.

Evaluasi ini memperhitungkan kompleksitas dari sistem eksternal variabel di luar kontrol dari program PERA dan AIPD.

Diagram 2. Lingkaran evaluasi realis [v]

 lingkaran evaluasi realis

Evaluasi Realis PERA juga dimaksudkan untuk “menilai sejauh mana bukti proses pembuatan kebijakan berlangsung dalam pemerintah lokal Indonesia”.[vi] Khususnya, hal ini bertujuan untuk “memahami mengapa para pembuat kebijakan memilih untuk memanfaatkan laporan PERA, bagaimana hasil yang mungkin dicapai dan dalam konteks apa penelitian PERA bisa digunakan.”[vii]

Untuk membantu pelaksanaan metode Evaluasi Realis PERA, AIPD telah membentuk sebuah tim khusus dari tiga konsultan termasuk Diane Zhang (Ketua Tim), David McRae (Peneliti) dan Astutik Supraptini (Asisten Peneliti). Lokakarya awal dilaksanakan pada tanggal 7 Maret 2014 dan hal ini diharapkan bahwa data tersebut akan dikumpulkan empat kali pada bulan Mei 2015.

Tabel 1.  Matrix CMO [viii]

Konteks

Mekanisme

Hasil

-        Berdekatan dengan Pilkada

-       Pemerintahan yang baik: PERA

-    Adopsi langsung atau tidak

-        Kemampuan analisis dan keter-

       meneliti secara langsung dan

       langsung dari rekomendasi 

       sediaan penelitian PMF

       tidak langsung, mengidenfikasi

       PERA

-        Kapasitas fiskal

       sebuah masalah yang relevan

 

-        Tingkat pengembangan ekono-

       yang dapat diselesaikan dengan

 

       mi dan sosial

       kebijakan yang baru

 

-        Adanya jawara PERA dan

-        Persepsi tentang pemerintahan

 

       kewenangan jawara

       yang baik (hasil audit, promosi,

 

-        Latar belakang profesional dari

       menarik perhatian donor dan

 

       ketua PMC

       pendanaan)

 

-        Hubungan antara peneliti seni-

-        Dasar kebenaran: kesimpulan-

 

       or dan para pembuat kebijakan

        kesimpulan penelitian membe-

 

       kunci

        narkan posisi yang sudah ada

 

-        Adanya sebuah pendanaan

        dari pemerintah (contohnya

 

       BPKP yang negatif

        perselisihan dengan CG)

 

-        Keberadaan penelitian khusus

 

 

       tentang isu-isu lokal

 

 

 

 

 

 

 

 

-        Masyarakat sosial  dan media

-        Menuntut akuntabilitas

 

       yang aktif dalam mempromo-

-        Ukuran prestasi: bukti penggu-

 

       sikan  akuntabilitas pemerintah

        naan penelitian dalam berbagai

 

-        Adanya sebuah sistem penguku

        kebijakan yang berhubungan

 

       ran prestasi staf

        dengan kriteria penilaian pres-

 

 

        tasi staf

 

 

 

 

 

 


[i]      AIPD melaksanakan program dengan  kurun waktu lima tahun dan anggara AUD 62 juta yang meliputi lima propisi (Java Timur, NTT, NTB, Papua and Papua Barat.

[ii]     Ibid, p.22.

[iii]    Pawson, R. and Tilley, N. (1997, p.58). Evaluasi Realistik. London: SAGE Publication, Ltd.

[iv]    Ibid, p.25.

[v]     Ibid, p.12

[vi]    Ibid, p.18.

[vii]    Ibid, p.18.

[viii]   Ibid, pp.28-29.