BEKERJA DAN BERBAKTI UNTUK KEMAJUAN KTI

Bukit Jadi Tempat Wisata

kegiatan rohani
Bukit Jadi Tempat Wisata

LEWOLEBA, KOMPAS — Kawasan dinding dan punggung bukit terjal berlapiskan batu hitam, sehingga dinamai Wato Miten (batu hitam), di Desa Bour, Kecamatan Nubatukan, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur, Jumat (31/10), berubah menjadi lokasi wisata rohani. Perubahan peruntukan itu diresmikan oleh Uskup Larantuka Mgr Frans Kopong Kung Pr dan ditandai dengan upacara jalan salib.

Penataan kawasan gersang itu menghabiskan biaya tak lebih dari Rp 100 miliar, terbentuk berkat bantuan dari sejumlah warga Jakarta. Pengelola tempat wisata rohani itu adalah Yayasan Kasih Peduli Lembata (Yasipele) yang dipimpin Medya Wirawan bersama Ardi Kohar sebagai pelindung dan penggerak utama.

Uskup Frans melukiskan terwujudnya pembangunan lokasi ziarah itu merupakan bukti sapaan ikhlas dan kepedulian saudara dari seberang bagi keselamatan iman sesamanya di Kabupaten Lembata, Keuskupan Larantuka. Hadir dalam peresmian tempat wisata itu antara lain Bupati Lembata Eliaser Yentji Sunur dan Wakil Bupati Vicktor Mado Wutun.

Bukit Wato Miten terletak sekitar 15 kilometer sebelah utara Lewoleba, ibu kota Kabupaten Lembata. Tempat itu searah perjalanan menuju Lamalera, perkampungan yang warganya dikenal sebagai nelayan penangkap ikan paus dengan memakai perahu bercadik dan tempuling berpengait. Tidak jauh dari Bukit Wato Miten terbentang Pantai Mingar yang berpasir putih sepanjang sekitar 12 km.

Lokasi wisata rohani itu juga didukung bangunan sarana keagamaan Katolik, seperti patung Santa Maria Bunda Segala Bangsa setinggi 11 meter. Posisi patung itu menghadap pertemuan Selat Solor dan Selat Boleng, di antara Pulau Lembata, Solor, Adonara dan Flores di kejauhan. Selain itu, ada 14 patung dari fiber lainnya yang menyimbolkan prosesi penyaliban Yesus Kristus.

Medya Wirawan menjelaskan, tempat wisata itu akan dilengkapi dengan kapel (gereja kecil), tempat retret, dan gelanggang seni budaya. ”Tempat ziarah ini selain untuk meneguhkan iman juga bisa pendorong ekonomi masyarakat sekitar,” katanya. (ANS)



Sumber: http://print.kompas.com/KOMPAS_ART0000000000000000009822139

Related-Area: