BEKERJA DAN BERBAKTI UNTUK KEMAJUAN KTI

ASEAN Menghadapi Tantangan Ekonomi Bersama

Langkah Semakin Matang
ASEAN Menghadapi Tantangan Ekonomi Bersama
Ikon konten premium Cetak | 27 Agustus 2015 Ikon jumlah hit 55 dibaca Ikon komentar 0 komentar

KUALA LUMPUR, KOMPAS — Pertemuan Menteri-menteri Ekonomi ASEAN 2015 semakin mematangkan langkah menuju integrasi ekonomi perdagangan barang, jasa, dan investasi masyarakat ekonomi ASEAN. Pertemuan juga memberi tempat bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah berperan meningkatkan perekonomian ASEAN.

Pertemuan Menteri-menteri Ekonomi ASEAN (AEM) 2015 yang berlangsung di Kuala Lumpur, Malaysia, sudah berakhir kemarin. Pertemuan itu juga memperkuat posisi tawar ASEAN terhadap dunia.

Menteri Perdagangan Internasional dan Perindustrian Malaysia sekaligus Ketua AEM Mustapa Mohamed mengatakan, ASEAN akan merealisasikan perdagangan bebas Masyarakat Ekonomi ASEAN pada awal 2016. Dengan demikian, perdagangan intra ASEAN akan semakin kuat di tengah tantangan pelemahan ekonomi global.

"Setiap anggota ASEAN diharapkan mampu membawa ASEAN menjadi pasar tunggal dan basis produksi. Kita sebagai satu regional menghadapi tantangan ekonomi bersama. Sudah saatnya kita bekerja sama secara lebih dekat lagi," kata Mustapa seperti dilaporkan wartawan Kompas, Hendriyo Widi Ismanto, dari Kuala Lumpur.

Staf Ahli Menteri Perdagangan Bidang Diplomasi Perdagangan Sondang Anggraini mengatakan, AEM 2015 menghasilkan sejumlah kesepahaman dan kesepakatan. Perkembangan terpenting berupa implementasi inisiatif anggota ASEAN yang telah disepakati 91,5 persen dari 506 inisiatif. AEM menargetkan cetak biru MEA 2015-2025 bisa rampung pada akhir tahun ini.

Di sektor perdagangan barang, kemajuan terpenting adalah semakin mempermudah perdagangan antaranggota ASEAN. Harmonisasi regulasi untuk beberapa produk telah tercapai, seperti produk otomotif, elektronik, karet, dan produk kayu.

"Untuk membantu pelaku usaha menyelesaikan masalah perdagangan intra ASEAN, telah disepakati pembentukan sistem Solusi ASEAN untuk Investasi, Jasa, dan Perdagangan. Live ASEAN Single Window juga akan dipersiapkan pada Desember 2015," ujarnya.

Kerangka kerja

Di sektor perdagangan jasa, menurut Sondang, AEM berkomitmen menyelesaikan Paket 10 Kerangka Kerja Perdagangan Jasa (AFAS) pada akhir Desember 2015. AFAS menyangkut berbagai bidang, antara lain jasa telekomunikasi, bisnis, pendidikan, pariwisata, logistik, dan kesehatan.

"Mayoritas negara-negara anggota ASEAN menghadapi kesulitan menyelesaikan AFAS Paket 10 yang menargetkan penyertaan kepemilikan modal asing hingga 70 persen. Indonesia telah mengusulkan peningkatan fleksibilitas melalui penurunan kepemilikan modal asing dari 70 persen menjadi lebih besar dari 51 persen dan di bawah 70 persen," ujarnya.

Di sektor investasi, AEM sepakat mempromosikan Perjanjian Investasi Komprehensif ASEAN. Tujuannya menarik investor guna menjadikan ASEAN sebagai basis investasi tunggal.

ASEAN juga memfasilitasi pelaku usaha ASEAN yang kesulitan berinvestasi di ASEAN melalui proyek Pathfinder yang diikuti 100 perusahaan.

Sumber: http://print.kompas.com/baca/2015/08/27/Langkah-Semakin-Matang

Related-Area: